
Copywriting bukan sekadar menulis caption atau promosi. Praktiknya bertujuan membangun emosi, menarik perhatian, dan menggerakkan audiens untuk bertindak. Artikel ini akan menjelaskan materi yang bisa langsung kamu aplikasikan.
Baca juga: Cara Membuat Copywriting yang Menarik, Cocok untuk Pemula
Apa Itu Copywriting?
Secara umum, copywriting adalah teknik penulisan persuasif dalam strategi pemasaran yang bertujuan agar audiens melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar layanan, atau mencoba sesuatu (“Beli Sekarang” atau “Coba Hari Ini”).
Berbeda dengan content writing yang fokus pada edukasi dan engagement jangka panjang, copywriting lebih berorientasi pada konversi, yaitu menghasilkan aksi nyata dari audiens.
Elemen Penting Copywriting
Agar copywriting efektif, beberapa elemen berikut harus diperhatikan:
- Headline
Bagian pertama yang dilihat audiens. Headline yang baik mampu mencuri perhatian dalam 1–3 detik dan membuat audiens ingin membaca lebih lanjut. - Body Copy
Penjelasan singkat yang menonjolkan manfaat utama produk atau layanan. Body copy juga bisa menekankan fitur teknis yang relevan atau menyelesaikan masalah spesifik audiens. - Call to Action (CTA)
Ajakan langsung untuk melakukan tindakan. Beberapa tipe CTA:- Transactional CTA: “Beli Sekarang”, “Daftar Hari Ini”
- Informational CTA: “Pelajari Lebih Lanjut”, “Download Gratis”
- Engagement CTA: “Bagikan ke Teman”, “Komentar di Bawah”
- Emotional Trigger
Pemicu emosi seperti rasa penasaran, urgensi, harapan, atau fear of missing out (FOMO) membuat pesan lebih hidup dan menarik perhatian audiens. - Credibility / Bukti Sosial
Testimoni, review, sertifikat, studi kasus, atau data statistik dapat meningkatkan kepercayaan audiens terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
Strategi Psikologi Dalam Copywriting
Copywriting yang efektif sering memanfaatkan psikologi konsumen, misalnya:
- Scarcity: Menunjukkan keterbatasan produk (“Hanya tersisa 10 stok”)
- Social Proof: Menampilkan testimoni atau jumlah pengguna (“10.000+ orang sudah mencoba”)
- Reciprocity: Memberikan sesuatu dulu, seperti free trial atau e-book gratis
- Authority: Mengutip ahli atau tokoh yang kredibel
Contoh
Salah satu formula populer adalah AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
Contoh kalimat untuk produk skincare:
“Kulit kusam dan berjerawat? Coba serum alami yang sedang banyak dibicarakan. Hasil glowing bisa kamu lihat dalam 7 hari. Klik dan klaim diskon 30% hari ini.”
Tools Pendukung
- ChatGPT: Membantu rewriting dan ide headline.
- Grammarly: Mengecek tata bahasa.
- CoSchedule Headline Analyzer: Memeriksa kualitas headline.
- Notion: Mengatur template penulisan.
Tips Mengoptimalkan Copywriting
- Kenali Target Audiens
Pahami demografi, kebutuhan, masalah, dan bahasa yang mereka gunakan. - Fokus Pada Manfaat, Bukan Fitur
Audiens ingin tahu bagaimana produk atau layanan bisa menyelesaikan masalah mereka. - A/B Testing
Uji headline, body copy, CTA, dan format visual untuk menemukan pesan yang paling efektif. - Hindari Kesalahan Umum
- Tidak jelas target audiens
- Headline terlalu panjang atau membingungkan
- CTA lemah atau tidak menonjol
- Menulis terlalu banyak jargon atau informasi yang tidak relevan
Tingkatkan Kualitas Copywriting Untuk Hasil Optimal
Copywriting efektif adalah tulisan yang mampu menggerakkan audiens untuk bertindak. Caranya:
- Pahami target audiens.
- Fokus pada manfaat utama yang ditawarkan.
- Lakukan A/B testing secara berkala untuk menemukan pesan yang paling sesuai.
Pelajari lebih lanjut dan mulai tingkatkan performa digital marketing bersama Rocket Digital Academy, serta konsultasikan kebutuhan digital marketing bisnismu di Rocket Digital Agency – Daily Update Digital Learning.
Baca Juga: Contoh Copywriting yang Menjual dan Efektif 2025
Penulis: Nabila Nur Adha