
Secara sederhana, portofolio digital marketing adalah kumpulan karya, pengalaman, dan pencapaian yang menunjukkan kemampuanmu dalam strategi pemasaran digital.
Portofolio ini bisa berisi hasil kampanye media sosial, desain iklan, artikel SEO, data performa kampanye, hingga analisis riset pasar yang pernah kamu kerjakan.
Baca juga: What is a Portofolio?
Di era digital seperti sekarang, dunia bisnis berkembang sangat cepat. Salah satu bidang yang paling dibutuhkan adalah digital marketing. Berdasarkan data LinkedIn, profesi Digital Marketing Specialist termasuk dalam 10 pekerjaan paling dicari di dunia.
Namun, persaingan di industri digital marketing juga semakin ketat. Untuk menonjol di antara kandidat lain, kamu perlu memiliki portofolio digital marketing yang kuat. Portofolio ini bukan hanya bukti keahlianmu, tapi juga alat untuk membangun personal branding profesional di dunia digital.
Baca juga: Cara Menjadi Content Writer Dari Nol & Jurusan Kuliahnya!
Membuat portofolio digital marketing online jauh lebih efektif daripada versi cetak. Dengan menampilkannya di website atau platform online, kamu dapat membangun kredibilitas sekaligus memudahkan perekrut untuk menilai kemampuanmu.
👉 Contoh: kamu bisa mengunggah hasil proyek di website pribadi, LinkedIn, atau bahkan website profesional seperti Rocket Digital Agency.
Mengapa Kamu Membutuhkan Portofolio?
Baik kamu seorang fresh graduate maupun profesional berpengalaman, portofolio digital marketing sangat penting. Alasannya:
- Membuktikan Keahlian di Dunia Nyata
Portofolio menunjukkan bukti konkret dari skill yang kamu tulis di CV. Perekrut dapat melihat hasil karya dan cara kamu mengeksekusi strategi digital marketing secara langsung. - Membangun Personal Branding Profesional
Dengan portofolio, kamu dapat menunjukkan gaya kerja, kreativitas, dan nilai yang kamu bawa ke sebuah proyek. - Meningkatkan Peluang Karier
Perekrut akan lebih mudah menilai kompetensi dan pengalamanmu. Portofolio yang menarik bisa membuatmu selangkah lebih unggul dibanding pelamar lain. 
Baca juga: Belajar Digital Marketing ? Ini Dia Blog Yang Bisa Dipelajari Mandiri
Isi yang Harus Ada di Portofolio
Agar menarik dan mudah dipahami HRD, struktur portofolio digital marketing sebaiknya terdiri dari beberapa bagian berikut:
- Profil Singkat (About Me)
Jelaskan siapa kamu, latar belakang pendidikan, pengalaman, dan alasan kamu tertarik bekerja di bidang digital marketing. - Skill dan Tools yang Dikuasai
Cantumkan kemampuan utama seperti SEO, content marketing, Google Ads, atau social media management.
Contoh tools yang bisa kamu tampilkan:- Google Analytics
 - Google Search Console
 - Canva
 - Ahrefs
 - Meta Ads Manager
 
 - Hasil Karya atau Studi Kasus
Tampilkan proyek terbaik yang pernah kamu kerjakan, lengkap dengan penjelasan proses, hasil, dan metrik keberhasilannya. - Sertifikasi & Penghargaan
Tambahkan sertifikat profesional seperti Google Digital Garage, Meta Blueprint, atau pelatihan dari Rocket Digital Academy untuk menambah kredibilitasmu. - Kontak Profesional
Sertakan email, nomor telepon, dan akun media sosial profesional seperti LinkedIn agar perekrut mudah menghubungimu. 
Platform untuk Membuat Portofolio Digital Marketing
Kamu bisa memilih dua jenis format untuk portofoliomu:
- PDF Portofolio
Gunakan platform seperti Canva atau Google Slides untuk mendesain portofolio yang rapi dan mudah dibaca. - Online Portofolio (Website)
Buat website portofolio menggunakan platform seperti Cake atau Behance agar mudah diakses oleh calon klien dan HRD. 
Baca juga: Apa Itu SEO dalam Digital Marketing dan Penerapannya!
Cara Membuat Portofolio Digital Marketing yang Menarik
Berikut langkah-langkah membuat portofolio digital marketing profesional:
- Tulis “About Page” yang Mengesankan
Jelaskan siapa dirimu, pengalaman, serta keahlian yang relevan dengan bidang digital marketing. - Tampilkan 2–5 Hasil Karya Terbaik
Pilih karya yang paling kreatif, inovatif, dan memiliki dampak besar. - Ceritakan Proses di Balik Proyek
Jelaskan tujuan proyek, peranmu, tantangan, dan hasil yang dicapai. - Tambahkan Call-to-Action (CTA)
Akhiri portofoliomu dengan CTA seperti “Hubungi saya untuk kolaborasi!” supaya HRD tahu langkah selanjutnya bagaimana. - Publikasikan dan Sebarkan Portofolio
Setelah jadi, bagikan link portofolio kamu di LinkedIn atau website profesional. Jangan lupa update secara berkala agar tetap relevan dengan perkembangan kariermu. 
Baca juga: Tren Digital Marketing Yang Diprediksi Akan Mendominasi
Membuat portofolio digital marketing yang menarik adalah langkah penting untuk menonjol di dunia kerja digital. Dengan menyusun portofolio secara profesional, kamu bisa menunjukkan keahlian, meningkatkan kredibilitas, dan membuka lebih banyak peluang karier.
Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang cara membuat portofolio digital marketing yang efektif, ikuti kelas digital marketing di Rocket Digital Academy.
Atau, jika kamu ingin bekerja sama dengan tim profesional untuk mengembangkan strategi digital marketing bisnis kamu, hubungi Rocket Digital Agency sekarang juga 🚀
Penulis: Nadya Stefani