
Strategi FOMO Marketing atau Fear of Missing Out adalah pendekatan psikologis yang memanfaatkan rasa takut seseorang untuk tertinggal dari tren atau peluang menarik.
Dalam dunia digital marketing, FOMO mendorong audiens untuk segera action, misalnya membeli produk atau mengambil promo terbatas.
Dengan menciptakan rasa urgensi dan menonjolkan manfaat nyata dari sebuah aksi, brand dapat memperkuat dorongan pelanggan untuk “beli sekarang”, tanpa menunda.
Baca juga: Gamification Apa Itu : Strategi Pemasaran untuk Kesadaran
Bagaimana Strategi FOMO Bekerja dalam Dunia Marketing?
Di era media sosial, Strategi FOMO Marketing semakin efektif karena orang cenderung mengikuti tren yang sedang viral karna takut tertinggal dengan yang lain.
Sehingga banyak brand dan bisnis online menggunakan taktik ini untuk meningkatkan brand awareness dan konversi penjualan.
Sebagai contoh, ketika seseorang melihat teman-temannya menggunakan pakaian model terbaru misalnya celana cutbray, mereka akan terdorong untuk ikut juga karena takut ketinggalan.
Baca juga: FOMO in Marketing: Scarcity Sells
7 Cara Efektif Menerapkan Strategi FOMO Marketing
1. Tentukan Target Audiens untuk FOMO Marketing Brand
Langkah pertama dalam Strategi FOMO Marketing adalah memahami siapa target audiensmu.
Misalnya, generasi muda yang aktif di media sosial lebih mudah tertarik pada promo cepat atau tren viral. Mereka ingin selalu “update” dan tidak mau ketinggalan informasi terbaru.
2. Gunakan Media Sosial dan Social Proof
Media sosial adalah tempat paling kuat untuk membangun FOMO. Tampilkan testimoni, hasil proyek agar calon customer merasa “ingin ikut juga”.
Tambahkan komentar pelanggan, rating, atau review video agar terlihat menarik dan dipercaya audiens.
3. Manfaatkan Push Notification
Gunakan push notification di website atau aplikasi untuk menciptakan rasa urgensi.
Contoh: “Flashsale Cutbray Jizizo Spesial PayDay”
Notifikasi seperti ini efektif mendorong calon peserta agar segera mendaftar.
Baca juga:
4. Ciptakan Urgensi dengan Penawaran Terbatas
Salah satu cara paling umum dalam Strategi FOMO Marketing adalah membuat promo berbatas waktu.
Gunakan countdown timer di halaman awal sosial media atau website, tuliskan batas waktu promo, dan tampilkan pesan seperti:
“Diskon 40% Cutbray Jizizo terakhi malam ini banget!”
Dengan begitu, pengguna merasa harus bertindak cepat sebelum kehilangan kesempatan.
5. Gunakan Taktik Kelangkaan
Beri tahu audiens bahwa kuota terbatas. Contohnya:
“Terbatas! Diskon spesial Cutbray Jizizo!”
Taktik ini menciptakan persepsi bahwa produkmu bernilai tinggi dan diminati banyak orang membuat calon pelanggan semakin yakin untuk mengambil keputusan.
6. FOMO Marketing Membangun Rasa Eksklusivitas
Orang lebih mudah merasakan FOMO jika mereka tahu sesuatu bersifat terbatas atau khusus.
Tawarkan early access, informasi diskon khusus, atau voucher dengan jumlah terbatas.
Kesan eksklusif membuat audiens merasa menjadi bagian dari kelompok istimewa.
7. Gunakan Nada Positif dan Tetap Autentik
FOMO bukan tentang menakut-nakuti, melainkan membangun rasa penasaran dan antusiasme.
Hindari pesan yang terkesan menipu atau terlalu menekan audiens.
Gunakan bahasa yang ramah, jujur, dan fokus pada manfaat nyata yang mereka dapatkan.
Baca juga: Micro Moment : Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan
Risiko Menggunakan FOMO Secara Berlebihan
Meskipun terbukti efektif, penggunaan yang berlebihan bisa berdampak negatif. Jika audiens merasa terlalu sering ditekan oleh pesan promo, mereka bisa kehilangan kepercayaan.
Hindari membuat klaim palsu seperti “stok hampir habis” padahal sebenarnya tidak.
Transparansi dan kejujuran tetap menjadi kunci dalam menjaga reputasi brand.
Strategi FOMO Marketing adalah cara cerdas untuk membangun urgensi dan meningkatkan konversi. Namun, penggunaannya harus seimbang dan etis.
Siap Terapkan Strategi FOMO Marketing di Bisnismu?
Belajar langsung praktik Strategi FOMO Marketing bersama mentor profesional di
Rocket Digital Academy!
Tingkatkan skill digital marketing kamu lewat proyek nyata, bimbingan langsung, dan komunitas belajar yang seru.
Penulis : Saidatul Maghfiroh