
Apa Itu Kerja Full Time?
Kerja full time adalah sistem kerja dengan jam kerja standar sekitar 40 jam per minggu.
Di Indonesia, hal ini telah diatur dalam UU Cipta Kerja dengan dua opsi jam kerja:
- 7 jam per hari untuk 6 hari kerja
- 8 jam per hari untuk 5 hari kerja
Artinya, karyawan full time bekerja penuh waktu sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan atau berdasarkan hukum.
Status ini berbeda dengan kerja part time, freelance, atau kontrak yang durasi kerjanya lebih fleksibel.
Perbedaan Waktu Kerja Full Time dan Part Time
1. Gaji dan Upah
Karyawan full time biasanya mendapatkan gaji penuh sesuai standar perusahaan.
Sebaliknya, pekerja part time menerima bayaran berdasarkan jam kerja yang lebih sedikit.
2. Fasilitas dan Benefit
Pekerja penuh waktu lebih sering mendapat fasilitas seperti asuransi, cuti tahunan, dan bonus.
Sedangkan part timer hanya mendapat sebagian benefit (jika ada), tergantung kebijakan perusahaan.
3. Jadwal Kerja
Karyawan part time umumnya bekerja 3–4 jam per hari atau hanya beberapa hari dalam seminggu, sering kali dengan jadwal yang fleksibel.
Sementara full time lebih terikat jadwal tetap.
Kelebihan Menjadi Karyawan Full Time
1. Hak Cuti Berbayar
Sebagai karyawan penuh waktu, kamu mendapatkan paid leave tanpa potongan gaji.
Ini merupakan hak dasar yang wajib diberikan perusahaan.
2. Peluang Promosi
Pekerja full time memiliki peluang naik jabatan dan peningkatan gaji seiring waktu.
Ini memberi keuntungan dalam pengembangan karier jangka panjang.
3. Penghasilan Tetap
Full time memberikan stabilitas finansial karena gaji tetap bulanan, plus insentif seperti bonus atau tunjangan tambahan.
4. Job Security Tinggi
Pekerjaan full time cenderung memiliki tingkat keamanan kerja lebih tinggi dibandingkan status kontrak, part time, atau freelance.
Kekurangan Kerja Full Time
1. Work-Life Balance Bisa Terganggu
Dengan jam kerja yang padat, karyawan full time sering kali kesulitan menyeimbangkan waktu kerja dan kehidupan pribadi.
2. Tidak Bebas Memilih Proyek
Pekerja penuh waktu umumnya harus mengikuti struktur tim dan proyek yang telah ditentukan perusahaan.
3. Potensi Terjebak Zona Nyaman
Karena merasa “aman”, banyak pekerja full time tidak lagi mengejar pengembangan diri, sehingga lambat naik level karier.
4. Rentan Bosan dan Stres
Rutinitas dan beban kerja yang tinggi bisa menyebabkan kejenuhan dan stres.
Ini perlu diantisipasi dengan manajemen stres yang baik, seperti olahraga, meditasi, atau diskusi terbuka dengan atasan.
Tunjangan Tambahan yang Umum Diterima
Selain gaji pokok, pekerja full time juga berpotensi mendapatkan:
- THR (Tunjangan Hari Raya)
- BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
- Uang transport dan makan
- Tunjangan anak dan keluarga
- Bonus tahunan
Semua tunjangan ini sering kali tidak tersedia untuk pekerja part time atau freelance.
Cocokkah Kerja Full Time Buat Kamu?
Kerja full time cocok untuk kamu yang:
- Ingin penghasilan tetap dan stabil
- Lebih nyaman bekerja dalam struktur organisasi
- Ingin berkembang dan naik jabatan di satu perusahaan
- Tidak keberatan dengan ritme kerja yang konsisten dan terjadwal
Namun jika kamu lebih menyukai fleksibilitas waktu dan ingin eksplorasi proyek dari berbagai industri, mungkin freelance atau kerja remote/part time akan lebih sesuai.
Tips Menjalani Pekerjaan Pekerjaan Penuh Waktu agar Tidak Burnout
- Buat batasan waktu kerja dan waktu pribadi (work-life boundaries)
- Sempatkan olahraga ringan dan waktu istirahat di sela pekerjaan
- Evaluasi beban kerja bersama atasan secara berkala
- Upgrade skill secara rutin lewat kursus, webinar, atau bootcamp
- Jangan ragu ambil cuti untuk kesehatan mental
Jika kamu seorang fresh graduate yang sedang memulai karier, mengikuti pelatihan digital seperti bootcamp Rocket Digital Academy bisa bantu kamu mempersiapkan diri masuk dunia kerja.
Yuk, kita kunjungi webistenya dan lihat jadwal bootcampnya!
Baca juga: 7-ways-to-maintain-a-healthy-body-the-key-to-a-happy-and-productive-life
Penulis: Meilanda A.P