Jobdesk Business Development: Update Tugas, Skill, dan Target di 2026!

Jobdesk Business Development
Sumber: Freepik

Jobdesk Business Development mencakup berbagai tugas penting, mulai dari mencari peluang bisnis baru, memperluas pasar, hingga membangun hubungan jangka panjang dengan calon klien.

Untuk menjalankan jobdesk tersebut, dibutuhkan pemahaman bisnis yang mendalam, komunikasi yang efektif, serta kemampuan negosiasi yang kuat.

Namun di 2026, peran Business Development mengalami banyak penyesuaian seiring perkembangan teknologi dan perubahan perilaku pasar. Lantas, bagaimana jobdesk, skill, dan target Business Development di 2026 saat ini?

Apa itu Business Development?

Business Development (BD) adalah fungsi strategis yang berfokus pada pertumbuhan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Peran ini mencakup upaya meningkatkan pendapatan, memperluas pasar, serta menciptakan peluang bisnis baru melalui strategi yang terukur dan berkelanjutan.

Di era digital seperti 2026, Business Development tidak lagi hanya soal jualan atau cari klien, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan:

  • Membaca data pasar,
  • Memanfaatkan teknologi,
  • Membangun kolaborasi yang relevan dengan perubahan perilaku konsumen.

Apa Saja Jobdesk Business Development di 2026? (Lengkap & Terbaru)

Di era digitalisasi yang semakin cepat, peran Business Development (BD) tidak lagi sebatas mencari klien. BD di 2026 dituntut lebih strategis, data-driven, dan melek teknologi untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

1. Identifikasi Peluang Bisnis dalam Jobdesk Business Development

Business Development tidak hanya mengandalkan intuisi, tetapi juga data. BD melakukan riset pasar menggunakan tools digital untuk menemukan peluang bisnis baru, baik dari tren industri, perilaku konsumen, maupun celah yang belum dimanfaatkan kompetitor.

2. Riset Pasar Digital sebagai Bagian dari Jobdesk Business Development

BD menganalisis target pasar dengan pendekatan digital, seperti membaca data CRM, insight media sosial, hingga performa kampanye marketing. Tujuannya adalah memahami kebutuhan audiens secara lebih akurat dan menghasilkan prospek yang berkualitas.

3. Business Development Wajib Membangun dan Mengelola Hubungan Klien Secara Digital

Di 2026, hubungan klien tidak hanya dijaga lewat meeting offline. BD memanfaatkan email marketing, LinkedIn, CRM, dan platform komunikasi digital untuk menjaga relasi jangka panjang serta meningkatkan retensi klien.

4. Kolaborasi dengan Tim Internal Berbasis Teknologi

BD bekerja erat dengan tim marketing, sales, dan produk menggunakan tools kolaborasi digital. Sinkronisasi data antar tim membantu memastikan strategi yang dijalankan sejalan dan lebih efisien.

5. Menyusun Strategi Pertumbuhan dan Monetisasi Digital

BD merancang strategi peningkatan pendapatan dengan pendekatan digital, seperti pengembangan produk berbasis kebutuhan pasar, strategi pricing, hingga optimalisasi funnel penjualan online.

6. Monitoring Tren Industri dan Kompetitor Secara Real-Time

Business Development wajib memantau tren industri, pergerakan kompetitor, dan perubahan perilaku konsumen secara real-time. Insight ini digunakan untuk menyesuaikan strategi bisnis agar tetap relevan dan kompetitif.

7. Evaluasi Kinerja dan ROI Kerja Sama

BD bertanggung jawab mengukur performa kerja sama bisnis menggunakan metrik yang jelas, seperti ROI, lifetime value klien, dan kontribusi terhadap pendapatan perusahaan.

Baca juga: Gaji Business Development: Kunci Sukses Karir Anda

Skill yang Dibutuhkan untuk Menjalankan Jobdesk Business Development di 2026

Peran Business Development (BD) di 2026 tidak lagi sekadar menjual. BD dituntut memahami data, strategi, teknologi, dan membangun relasi jangka panjang. Berikut skill penting yang perlu dimiliki:

1. Consultative Selling (Bukan Sekadar Sales)

BD tidak hanya menawarkan produk, tapi memberi solusi. Mereka harus bisa menggali masalah klien, memahami kebutuhan bisnisnya, lalu menawarkan solusi yang relevan dan bernilai jangka panjang.

2. Komunikasi Strategis & Storytelling

BD perlu menyampaikan ide secara jelas, persuasif, dan berbasis data. Kemampuan storytelling penting untuk menjelaskan value produk dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai level audiens, dari operasional hingga decision maker.

3. Negosiasi Berbasis Value

Negosiasi di 2026 fokus pada win-win solution, bukan sekadar harga. BD harus mampu menjelaskan manfaat, ROI, dan dampak bisnis agar klien merasa keputusan yang diambil menguntungkan.

4. Digital & Marketing Awareness

BD wajib memahami dasar digital marketing seperti funnel, lead generation, customer journey, dan branding. Skill ini membantu BD bekerja selaras dengan tim marketing dan menarik prospek yang lebih berkualitas.

5. Business & Market Insight

BD harus peka terhadap tren industri, perilaku konsumen, dan pergerakan kompetitor. Keputusan yang diambil tidak lagi berbasis intuisi, tapi berdasarkan data dan insight pasar.

6. Data Analysis & ROI Thinking

Kemampuan membaca data performa, menghitung potensi klien, dan memproyeksikan ROI menjadi krusial. BD perlu memahami metrik bisnis agar setiap peluang dinilai secara realistis dan terukur.

7. Manajemen Proyek & Stakeholder

BD sering terlibat dari awal hingga deal berjalan. Skill mengatur timeline, mengoordinasikan tim internal, serta menjaga komunikasi dengan klien sangat penting agar proyek berjalan lancar.

8. Adaptasi Teknologi & AI Tools

Di 2026, BD perlu familiar dengan CRM, automation tools, dan AI untuk riset prospek, analisis data, hingga follow-up klien. Bukan untuk menggantikan peran BD, tapi untuk meningkatkan efisiensi kerja.

9. Relationship Building Jangka Panjang

BD modern fokus membangun relasi berkelanjutan, bukan transaksi sekali jalan. Kepercayaan, after-sales communication, dan client retention jadi bagian penting dari peran BD.

Target Kerja dalam Jobdesk Business Development di 2026

Di era digital 2026, peran Business Development tidak lagi sekadar mencari klien. Target BD kini lebih strategis, berbasis data, dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan.

1. Menghasilkan Prospek Berkualitas Berbasis Data

Business Development ditargetkan tidak hanya mengumpulkan leads, tetapi leads yang relevan dan berpotensi tinggi. Proses ini didukung oleh riset pasar digital, CRM, serta analisis perilaku calon klien agar pendekatan lebih tepat sasaran.

2. Mendorong Pertumbuhan Pendapatan yang Terukur

Kontribusi BD terhadap revenue tetap menjadi indikator utama. Namun di 2026, target pendapatan harus terukur secara digital, mulai dari conversion rate, pipeline value, hingga proyeksi ROI dari setiap peluang bisnis.

3. Memperluas Kemitraan Strategis Digital

BD ditargetkan membangun kolaborasi dengan partner yang relevan secara digital, seperti platform teknologi, agensi, startup, atau ekosistem bisnis online. Kemitraan ini berperan besar dalam mempercepat ekspansi dan inovasi bisnis.

4. Meningkatkan Retensi dan Nilai Klien (Customer Lifetime Value)

Tidak hanya mempertahankan klien lama, BD juga bertanggung jawab meningkatkan nilai jangka panjang klien melalui upselling, cross-selling, dan solusi berkelanjutan berbasis kebutuhan bisnis klien.

5. Menghasilkan Peluang Bisnis Jangka Panjang dan Scalable

Target BD di 2026 adalah menciptakan peluang bisnis yang scalable dan berkelanjutan, bukan hanya deal jangka pendek. Strategi difokuskan pada positioning brand, diferensiasi solusi, dan kesiapan bisnis menghadapi perubahan pasar digital.

Kesimpulan

Business Development memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan. Jobdesk business development mencakup pencarian peluang baru hingga pemeliharaan hubungan klien.

Singkatnya, Business Development di 2026 adalah penghubung antara strategi bisnis, teknologi, dan pertumbuhan perusahaan. Peran ini menuntut kombinasi kemampuan analisis, komunikasi, dan adaptasi terhadap perubahan digital yang cepat.

Ingin Menjadi Business Development Profesional?

Kalau kamu tertarik untuk belajar skill dan memahami jobdesk business development secara profesional, ikutilah program pembelajaran online di Bootcamp Business Development dari Rocket Digital Academy.

Lalu kalau bisnis kamu sedang membutuhkan bantuan untuk mengembangkan strategi pertumbuhan, Rocket Digital Agency siap membantu dengan layanan digital marketing dan business growth strategy yang tepat sasaran.

Baca juga: Business Development vs Sales, 2 Konsep Penting dalam Bisnis

Penulis: Annisa Sekar Ayu