
Apa itu Impression di digital marketing? Ternyata hal itu merujuk pada jumlah total tampilan suatu konten di layar audiens.
Metrik ini akan selalu lebih besar dibandingkan reach, karena impression menghitung semua tampilan, bahkan oleh audiens yang sama secara berulang kali.
Perbedaan Impression dan Reach
Reach mengukur jumlah audiens unik yang melihat konten kamu.
Sebaliknya, impression menghitung setiap kali konten muncul, termasuk tampilan berulang oleh pengguna yang sama.
Sebagai contoh:
- Jika satu orang melihat iklan kamu tiga kali, maka reach-nya tetap satu, namun impression-nya menjadi tiga.
Kenapa Penting?
Impression penting karena menjadi metrik pendukung untuk analisis performa lainnya seperti:
- Click-through Rate (CTR)
- Cost per Mille (CPM)
Keduanya sering digunakan dalam strategi digital marketing seperti Facebook Ads, Google Ads, serta konten media sosial dan website.
Kamu bisa mempelajari lebih lanjut metrik digital marketing lainnya melalui Rocket Digital Academy.
Cara Menghitung Impression
Berikut dua rumus penting dalam menghitung performa berdasarkan impression:
1. Click-through Rate (CTR)
CTR mengukur seberapa banyak orang yang mengklik dibandingkan yang melihat konten kamu.
Rumus CTR:
CTR (%) = (Jumlah Klik / Jumlah Impression) x 100
Jika CTR rendah meskipun impression tinggi, artinya audiens belum tertarik. Lakukan evaluasi terhadap konten atau target audiens kamu.
2. Cost per Mille (CPM)
CPM menunjukkan biaya per 1.000 impression. Cocok untuk kampanye brand awareness.
Rumus CPM:
CPM = (Total Biaya / Jumlah Impression) x 1000
Misalnya CPM adalah Rp5.000, maka kamu dikenakan biaya Rp5.000 setiap 1.000 kali iklan dilihat. Semakin rendah CPM, semakin efisien iklan kamu.
Impression di Berbagai Platform Digital
Di akun bisnis atau kreator, kamu bisa melihat sumber impression dari:
- Home
- Profile
- Hashtag
- Others (share, saves, tag, mention)
Cek semua data ini melalui fitur Insight Instagram.
Google Ads
Di Google Ads, impression dihitung setiap kali iklan muncul di hasil pencarian atau jaringan Google.
Tingginya impression belum tentu baik jika keyword-nya terlalu luas (broad match), karena bisa menarik traffic yang tidak relevan.
Tiga alasan impression bisa rendah:
- Search volume terlalu kecil
- Bidding terlalu rendah
- Quality score kurang baik
Impression Share menunjukkan persentase peluang tayang iklan. Untuk meningkatkannya, optimalkan kualitas iklan, bidding, dan budget.
Facebook Ads
Facebook menggunakan strategi bidding berbasis CPM, sehingga impression sangat memengaruhi biaya.
Frequency atau rata-rata seberapa sering audiens melihat iklan kamu juga penting.
Rumus Frequency:
Frequency = Jumlah Impression / Jumlah Reach
Jika frequency lebih dari 3, ada risiko audiens mengalami ad fatigue dan perlu dilakukan rotasi konten.
Google Search Console
Google Search Console mencatat impression setiap kali URL kamu muncul di hasil pencarian, baik desktop maupun mobile.
Kamu bisa melihat impression berdasarkan:
- Query
- Halaman
- Negara
- Perangkat
- Tanggal
Data impression membantu SEO Specialist seperti kamu untuk memantau performa organik, mengoptimasi keyword, dan meningkatkan posisi di hasil pencarian.
Kesimpulan
Impression adalah metrik penting dalam digital marketing karena membantu kamu memahami efektivitas kampanye iklan dan konten organik.
Baik digunakan di Google Ads, Facebook Ads, hingga Google Search Console, impression mendukung pengambilan keputusan berbasis data yang lebih akurat.
Butuh belajar lebih dalam soal digital marketing? Kunjungi Rocket Digital Academy untuk akses materi dan bootcamp lengkap.
Dengan adanya artikel ini, semoga pengertian mengenai impression di digital marketing dapat dipahami!
📚 Baca juga: What’s the Difference Between Reach and Impressions? – Hootsuite
Penulis: Meilanda A.P