fbpx

Google Hummingbird : Algoritma Google yang Paham User!

img=Google Hummingbird : Algoritma Google yang Paham User!.
Sumber: iStock

Apa Itu Google Hummingbird?

Google Hummingbird adalah algoritma pencarian Google yang diperkenalkan pada Agustus 2023.

Berbeda dari algoritma sebelumnya seperti Panda dan Pigeon, Hummingbird merupakan pembaruan besar yang menulis ulang cara kerja Google dalam memahami kueri pencarian.

Melalui algoritma ini, Google kini dapat menafsirkan maksud pengguna secara lebih akurat, bahkan ketika menggunakan bahasa percakapan.

Pembaruan ini sangat bermanfaat dalam pencarian berbasis suara, terutama di perangkat seluler.

Bagaimana Cara Kerja Google Hummingbird?

Sebelum hadirnya Hummingbird, Google hanya menyajikan hasil pencarian berdasarkan kecocokan kata kunci secara langsung.

Misalnya, jika Anda mengetik “sofa”, maka hasil pencarian akan menampilkan halaman dengan kata “sofa”.

Namun, algoritma Google Hummingbird memungkinkan pencarian berdasarkan makna.

Contohnya, jika Anda mencari “tempat duduk untuk berdua”, maka hasil pencarian bisa mencakup informasi tentang “sofa”, meskipun kata tersebut tidak disebutkan langsung.

Dengan kata lain, algoritma ini bekerja berdasarkan meaning-based search, yang membantu Google memahami maksud pencarian pengguna secara kontekstual.

Dampak Google Hummingbird terhadap SEO

Penting bagi pemilik website bisnis, untuk memahami dampak Google Hummingbird terhadap strategi SEO.

Algoritma ini memengaruhi lebih dari 90% pencarian, namun tidak mengubah secara langsung peringkat situs.

Fokus utamanya adalah pada relevansi dan kualitas konten.

Itu berarti, alih-alih melakukan keyword stuffing, website perlu menyajikan konten yang benar-benar menjawab kebutuhan pengguna berdasarkan konteks pencarian mereka.

Cara Optimasi SEO Setelah Pembaruan Google Hummingbird

Untuk mengikuti standar algoritma ini, berikut beberapa strategi optimasi SEO yang dapat Anda terapkan:

1. Riset Kata Kunci Berbasis Niat Pencarian

Lakukan riset kata kunci dengan mempertimbangkan search intent.

Gunakan tools seperti Google Keyword Planner untuk mengevaluasi volume pencarian, lokasi audiens, dan tingkat kesulitan keyword.

Ini membantu Anda menyusun konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Buat Konten Berkualitas Tinggi

Konten berkualitas tidak hanya informatif, tetapi juga mencerminkan E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness).

Beberapa cara membuat konten yang unggul antara lain:

  • Melakukan riset kompetitor
  • Melibatkan ahli dalam bidang terkait
  • Menambahkan cerita otentik dari pengalaman merek
  • Menyusun paragraf singkat dan mudah dibaca
  • Memberikan insight lebih mendalam dibanding pesaing

3. Gunakan Schema Markup

Schema markup membantu Google memahami struktur konten dengan lebih baik.

Misalnya, jika Anda membagikan resep atau event, penggunaan markup bisa meningkatkan tampilan hasil pencarian (rich results).

Meskipun tidak langsung menaikkan ranking, markup ini bisa meningkatkan click-through rate.

Link building tetap menjadi elemen penting dalam SEO.

Pastikan Anda menggunakan internal link untuk menghubungkan konten terkait di dalam situs, serta outbound link ke sumber otoritatif seperti Google Search Central atau Wikipedia.

Gunakan anchor text yang relevan agar Google dapat memahami hubungan antar halaman dengan lebih baik.

Baca juga: SEO Basics: What is link building?


Kesimpulan

Google Hummingbird menandai langkah besar Google dalam menghadirkan hasil pencarian yang relevan berdasarkan konteks dan maksud pengguna.

Untuk itu, para digital marketer, SEO specialist, maupun pelaku bisnis online perlu menyesuaikan strategi konten agar tetap kompetitif.

Jika Anda ingin mendalami lebih lanjut tentang algoritma ini atau cara meningkatkan visibilitas online, konsultasi ke Rocket Digital Agency sekarang!

Penulis: Meilanda A.P