fbpx

Gamification Apa Itu : Strategi Marketing untuk Awareness

img= Gamification : Strategi Marketing untuk Tingkatkan Awareness.
Sumber: iStock

Gamification marketing semakin populer digunakan untuk meningkatkan keterlibatan audiens secara signifikan.

Faktanya, lebih dari 70% perusahaan besar telah mengembangkan setidaknya satu aplikasi dengan gamification hingga akhir tahun 2014.

Angka ini terus meningkat seiring terbuktinya efektivitas strategi ini dalam meningkatkan engagement hingga 150%.

Apa Itu Gamification di Marketing?

Gamification dalam marketing adalah pendekatan pemasaran yang memanfaatkan elemen-elemen permainan (game elements)

Seperti poin, level, tantangan, leaderboard, dan hadiah—ke dalam aktivitas atau platform non-game, seperti situs web, aplikasi, email marketing, atau kampanye digital.

Alih-alih menciptakan game sepenuhnya, strategi ini menggunakan mekanisme permainan agar aktivitas terasa lebih menyenangkan, memotivasi, dan adiktif

Seperti layaknya bermain game agar audiens lebih terlibat dan terdorong melakukan aksi yang diinginkan brand.

Asal-usul dan Perkembangannya

Konsep gamification mulai populer sekitar tahun 2010, terutama ketika para marketer dan developer menyadari bahwa elemen game bisa meningkatkan engagement dan retensi pengguna secara signifikan.

Seiring waktu, gamification berkembang dan kini diterapkan di berbagai industri, mulai dari e-commerce, edukasi, fitness, hingga SaaS (Software as a Service).

Baca Juga: The History of Gamification: From Ancient Play to Modern Engagement

Mengapa Gamification Efektif dalam Marketing?

Gamification menjadi strategi pemasaran yang efektif karena ia menyentuh motivasi dasar manusia

Faktor psikologis yang secara alami mendorong seseorang untuk bertindak.

Berikut empat alasan utama mengapa gamification begitu powerful dalam dunia marketing:

1. Keinginan untuk Diakui (Recognition)

Di level psikologis, manusia memang memiliki kebutuhan untuk diapresiasi dan mendapatkan pengakuan atas usahanya. Mekanisme dalam gamification menjawab kebutuhan ini melalui:

  • Badge (lencana digital): Simbol visual yang menandakan prestasi atau milestone tertentu.
  • Leaderboard (papan peringkat): Menampilkan posisi pengguna dibandingkan dengan peserta lain.
  • Achievement (pencapaian): Memberikan rasa bangga setelah menyelesaikan tugas tertentu.

📌 Contoh: Aplikasi fitness seperti Nike Run Club memberi badge digital setiap kali pengguna menyelesaikan tantangan lari dalam durasi atau jarak tertentu.

2. Dorongan Kompetitif (Competitive Drive)

Banyak orang terdorong untuk menjadi lebih unggul dari orang lain—dan ini menjadi bahan bakar utama dalam strategi gamification.

  • Ketika pengguna tahu bahwa mereka bisa mengalahkan orang lain atau naik peringkat, hal ini mendorong partisipasi yang lebih intens.
  • Sistem skor dan tantangan menciptakan persaingan sehat yang dapat meningkatkan frekuensi interaksi dengan brand.

📌 Contoh: Shopee Live Games sering menampilkan leaderboard yang memperlihatkan siapa yang mengumpulkan koin terbanyak, mendorong pengguna untuk bermain lebih aktif.

3. Kepuasan dari Progres (Sense of Progress)

Manusia cenderung lebih termotivasi ketika mereka melihat progres secara nyata. Dalam gamification:

  • Naik level, mengumpulkan poin, atau membuka fitur baru membuat pengguna merasa berkembang.
  • Visualisasi progres, seperti progress bar, mendorong pengguna untuk melanjutkan aktivitas sampai tuntas.

📌 Contoh: Aplikasi edukasi seperti Duolingo menunjukkan progres belajar harian, membuat pengguna termotivasi untuk menjaga streak dan menyelesaikan materi.

4. Harapan akan Hadiah (Reward Anticipation)

Harapan untuk mendapatkan imbalan adalah salah satu pendorong terbesar dalam perilaku manusia.

  • Reward bisa berupa diskon, voucher, cashback, merchandise eksklusif, atau fitur premium.
  • Sistem ini menciptakan insentif emosional dan praktis untuk terus terlibat dalam aktivitas brand.

📌 Contoh: Di GoJek, pengguna bisa mengumpulkan GoPoints yang dapat ditukarkan menjadi voucher potongan harga. Ini menjadi motivasi untuk terus menggunakan layanan mereka.

Apa Itu Elemen Penting dalam Gamification di Marketing?

Agar strategi gamification berhasil, terdapat tiga elemen utama yang wajib ada:

1. Poin (Points)

Sistem poin diberikan kepada pengguna sebagai bentuk reward atas tindakan tertentu, seperti melakukan transaksi atau menyelesaikan tantangan.

Nantinya, poin-poin ini bisa dikumpulkan dan ditukar dengan hadiah, diskon, atau benefit lainnya.

2. Badges

Lencana digunakan sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian, misalnya mencapai level tertentu atau melakukan pembelian berulang kali.

Lencana juga memicu rasa bangga dan motivasi untuk terus aktif.

3. Papan Peringkat (Leaderboard)

Leaderboard menampilkan peringkat pengguna berdasarkan skor atau pencapaian.

Fitur ini mendorong rasa kompetitif dan meningkatkan interaksi antar pengguna.

Apa Itu Manfaat Strategi Gamification untuk Marketing?

Strategi gamification marketing mampu memperkuat proses sales funnel, mulai dari membangun ketertarikan, mempertahankan minat, hingga mendorong aksi pembelian.

Beberapa manfaat gamification, antara lain:

  • Meningkatkan brand awareness karena audiens lebih terlibat.
  • Membantu konversi prospek menjadi pelanggan tetap.
  • Meningkatkan loyalitas melalui pengalaman interaktif dan menyenangkan.
  • Memudahkan segmentasi audiens berdasarkan aktivitas atau preferensi.

Kelebihan dan Kekurangan Gamification Marketing

Kelebihan

  • Meningkatkan engagement pengguna dan calon pelanggan.
  • Memberikan pengalaman menyenangkan dan kompetitif.
  • Membangun koneksi antara pengguna melalui fitur interaktif.
  • Mendukung strategi segmentasi berdasarkan perilaku pengguna.

Kekurangan

  • Jika terlalu umum, gamification bisa terasa membosankan.
  • Kurangnya keseimbangan antara kolaborasi dan kompetisi bisa menurunkan efektivitas.
  • Memaksakan pengguna untuk bermain justru bisa menurunkan minat.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan permainan yang sederhana namun tetap menarik dan relevan dengan audiens target.

Contoh Gamification Marketing Populer

Berikut adalah beberapa contoh sukses penggunaan gamification:

  • Goyang Shopee: Game yang mengajak pengguna menggoyangkan ponsel untuk mendapatkan koin Shopee yang bisa ditukar dengan diskon belanja.
  • GoPoints oleh Gojek: Sistem poin yang diberikan saat pengguna menggunakan layanan Gojek, yang kemudian bisa ditukar dengan voucher menarik.

Keduanya menunjukkan bagaimana gamification dapat meningkatkan interaksi pengguna sekaligus mendorong konversi.

Penutup

Gamification marketing bukan hanya tren, tapi juga strategi yang terbukti efektif dalam membangun keterlibatan, loyalitas, dan kesadaran merek.

Jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyusun strategi digital marketing yang efektif, tim profesional di Rocket Digital Agency siap membantumu.

Sementara itu, buat kamu yang masih fresh graduate atau ingin memperkuat skill serta portofolio, ikut bootcamp di Rocket Digital Academy bisa jadi langkah yang tepat untuk membangun pengalaman dan CV yang lebih menarik.

Penulis: Meilanda A.P