
Apa Itu Content Gap Analysis?
Content gap analysis adalah proses analisis strategis yang bertujuan untuk menemukan celah atau kekosongan topik dalam konten digital perusahaan.
Baik di website, blog, media sosial, maupun konten download seperti e-book.
Celah ini mengacu pada topik-topik yang dicari oleh audiens, namun belum kamu bahas atau belum kamu optimalkan di dalam platform milikmu.
Dalam praktiknya, proses ini dilakukan dengan:
- Mengidentifikasi pertanyaan atau kebutuhan informasi pengguna (search intent) yang belum terjawab dalam konten kamu saat ini.
- Membandingkan konten internal dengan konten milik kompetitor yang sudah ranking tinggi di mesin pencari.
- Mencocokkan tahapan buyer’s journey (awareness, consideration, decision) dengan konten yang ada, untuk melihat apakah semua fase telah terpenuhi secara menyeluruh.
Mengapa Ini Penting?
Dengan menemukan topik yang hilang (missing content), kamu bisa:
- Mengisi kekosongan informasi dan menjawab semua kebutuhan audiens dengan lebih lengkap.
- Menurunkan bounce rate, karena pengunjung tidak perlu keluar dari websitemu untuk mencari informasi lanjutan.
- Meningkatkan otoritas website di mata Google karena struktur kontennya menyeluruh dan menjawab search intent.
Hubungannya dengan Buyer’s Journey
Content gap analysis akan efektif jika dikaitkan langsung dengan buyer’s journey. Artinya:
- Di tahap awareness, kamu perlu konten edukatif seperti pengertian, manfaat, atau tren.
- Di tahap consideration, audiens butuh perbandingan, studi kasus, atau review.
- Di tahap decision, mereka mencari konten konversi seperti landing page, CTA, dan harga.
Jika satu tahap ini tidak kamu isi, maka buyer’s journey jadi terputus, dan bisa berdampak langsung ke penurunan konversi.
Manfaat Content Gap Analysis untuk Bisnis Digital
- Mengungguli kompetitor lewat topik yang belum mereka bahas
- Memperjelas buyer’s journey, sehingga lebih terarah
- Mempercepat konversi dengan konten relevan dan tepat sasaran
- Memperkaya website dengan topik yang diminati audiens
- Menguatkan brand identity, sehingga audiens merasa lebih confident
Langkah-Langkah Melakukan Content Gap Analysis
1. Petakan Buyer’s Journey dari Target Audiens
Tujuan: Memastikan konten kamu menyentuh semua tahapan dalam perjalanan audiens dari awal hingga pembelian.
Apa Itu Buyer’s Journey?
Buyer’s Journey adalah proses yang dilalui calon pelanggan dari sadar akan masalah, mencari solusi.
Hingga akhirnya memutuskan untuk membeli produk atau layanan.
Tahap-Tahapnya:
Tahap | Tujuan Audiens | Jenis Konten yang Dibutuhkan |
---|---|---|
Awareness | Menyadari masalah/kebutuhan | Artikel blog, infografik, video edukatif |
Consideration | Mencari solusi & perbandingan | Case study, whitepaper, webinar |
Decision | Siap membeli | Landing page, testimoni, penawaran khusus |
Cara Praktisnya:
- Lakukan sesi brainstorming dengan tim konten & sales.
- Buat daftar pertanyaan seperti:
- “Apa yang ingin diketahui audiens tentang digital marketing?”
- “Apa yang mereka pertimbangkan sebelum ikut bootcamp?”
- “Apa yang membuat mereka ragu membeli jasa/kelas?”
Implementasi di Rocket Digital:
Misal, kamu menemukan calon peserta bootcamp belum tahu bedanya “SEO On-Page vs Off-Page”.
Maka kamu bisa buat konten blog, lalu arahkan ke halaman kelas SEO Academy.
Ini sekaligus jadi internal link dan CTA yang kuat.
Baca juga: What is the Buyer’s Journey? [+ My Tips for Applying it to Your Sales Cycle]
2. Lakukan Market Research
Tujuan: Menggali informasi langsung dari pasar dan audiens untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
Teknik Market Research:
- Survey dan Form
Gunakan Google Forms untuk bertanya:
“Apa topik digital marketing yang belum kamu pahami?”
“Apa tantangan utama saat mengelola media sosial bisnis?” - Analisis Komentar & Feedback
Pantau komentar di Instagram, YouTube, dan review kelas Rocket Digital Academy. - Gunakan Tools Riset: Google Trends, AnswerThePublic, SEMrush/Ahrefs.
Contoh Hasil:
Kamu menemukan banyak audiens mencari “cara membuat konten TikTok bisnis”. Jika belum ada kontennya, itu adalah gap yang harus diisi.
3. Audit Konten di Website
Tujuan: Menilai apakah konten yang sudah ada benar-benar efektif, relevan, dan menjangkau seluruh buyer’s journey.
Cara Melakukannya:
- Buat daftar seluruh URL di situsmu (gunakan tools seperti Screaming Frog atau Google Search Console).
- Klasifikasikan konten berdasarkan:
- Jenis konten (blog, landing page, video)
- Target audiens (pemula, intermediate, advanced)
- Tujuan konten (edukatif, konversi, traffic)
- Cek:
- Apakah konten tersebut menjawab pertanyaan audiens?
- Apakah sudah mengandung kata kunci yang tepat?
- Apakah sudah memiliki CTA dan internal link?
Contoh Audit:
Jika kamu punya artikel berjudul “Apa Itu SEO?”, tapi tidak ada follow-up artikel tentang
“Cara Riset Keyword” atau “Tools SEO Gratis”
Berarti kamu perlu menambahkan konten baru di titik tersebut.
4. Analisis Konten Kompetitor
Tujuan: Mengidentifikasi keunggulan dan kekurangan konten kompetitor agar kamu bisa mengisi celah yang mereka lewatkan.
Langkah Analisis:
- Pilih 3–5 kompetitor utama di bidang digital agency atau edukasi digital (misal: RevoU, Skill Academy, atau kompetitor lokal).
- Gunakan tools seperti Ahrefs/SEMrush untuk:
- Melihat keyword yang mereka ranking tapi kamu tidak
- Membandingkan struktur konten mereka
- Menganalisis traffic halaman populer mereka
- Manual Benchmarking:
- Lihat artikel mereka yang banyak dibaca.
- Apakah mereka punya konten “cara mengoptimasi Meta Ads”, sedangkan kamu belum?
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Content Gap Analysis ini adalah sebuah fondasi penting untuk membangun brand yang mampu berbicara langsung kepada kebutuhan audiens.
Karena dengan mengidentifikasi kekosongan topik, brand Anda dapat:
- Menghadirkan konten yang lebih relevan dan menjawab pertanyaan audiens di setiap tahapan buyer’s journey.
- Meningkatkan keterlibatan pengguna (engagement) karena mereka menemukan informasi yang benar-benar mereka cari.
- Memperkuat posisi brand sebagai otoritas di industri Anda, baik di mata audiens maupun mesin pencari seperti Google.
- Meningkatkan konversi, karena konten yang tepat akan menuntun audiens dari sekadar pengunjung menjadi pelanggan.
Tanpa content gap analysis, strategi konten akan mudah kehilangan arah dan tidak mampu bersaing secara efektif—terutama di tengah persaingan digital yang semakin ketat.
Jika kamu ingin mengembangkan konten yang tepat sasaran, meningkatkan traffic organik, dan mengubah pengunjung menjadi pelanggan.
Saatnya berkolaborasi bersama tim ahli kami di Rocket Digital Agency
Sebagai digital dan creative agency berpengalaman, kami siap membantu brand Anda dengan strategi pemasaran digital yang komprehensif.
Yuk, konsultasikan kebutuhan digital marketing kamu sekarang!
Penulis: Meilanda A.P