Content Brief : Cara Membuat yang Efektif untuk Campaign

img= cara Membuat Content Brief Efektif untuk Campaign.
Sumber: iStock

Apa Itu Konten Brief?

Content brief adalah panduan tertulis yang sangat penting dalam proses content marketing, karena memuat informasi kunci bagi seorang marketer untuk menghasilkan konten yang sesuai dengan strategi pemasaran dan target SEO.

Menurut Semrush, content brief membantu tim kreatif membuat konten yang lebih terarah, efisien, dan sesuai dengan target bisnis.

Konten brief biasanya dirancang oleh content strategist atau editor dan mencakup elemen seperti topik, keyword, tone of voice, target audiens, serta arahan visual.

Dengan brief yang terstruktur, konten yang dihasilkan akan lebih tepat sasaran dan mendukung tujuan campaign secara keseluruhan. Mau tahu selengkapnya mengenai content brief?

Yuk, kita baca sampai akhir!


Mengapa Konten Brief Penting?

Dengan adanya content brief yang terstruktur, proses kolaborasi menjadi lebih lancar dan hasil kontennya pun lebih sesuai ekspektasi.

Tanpa dokumen ini, konten bisa melenceng dari tujuan awal, yang akhirnya berdampak negatif terhadap performa campaign.

Maka dari itu, memahami cara membuat content brief yang benar menjadi langkah penting dalam strategi digital marketing.


5 Cara Membuat Konten Brief yang Baik dan Benar

1. Sertakan Informasi Perusahaan dan Tujuan Campaign dalam Konten

Langkah pertama dalam cara membuat content brief adalah menjelaskan siapa brand kamu dan apa tujuan dari konten yang akan dibuat.

Informasi ini menjadi dasar bagi penulis dan desainer untuk memahami konteks brand serta arah komunikasi yang diinginkan.

Cara menuliskannya:

  • Buat ringkasan tentang perusahaan, misalnya: “Rocket Digital adalah digital & creative agency yang berfokus pada strategi digital.”
  • Tulis tujuan campaign dengan jelas, misalnya: “Konten ini bertujuan untuk meningkatkan traffic ke halaman Academy dan mengedukasi audiens tentang digital learning.”
  • Sertakan keyword utama yang ingin ditargetkan.
  • Jelaskan tone of voice yang digunakan (formal, santai, edukatif, dll.).

2. Konten Harus Dapat Menjelaskan Target Audiens Secara Spesifik

Konten yang berhasil biasanya mengikuti arahan dari content brief yang telah mendefinisikan target audiens dengan jelas.

Cara menuliskannya:

  • Gunakan poin-poin berikut:
    • Demografi: Usia, jenis kelamin, pekerjaan.
    • Psikografi: Ketertarikan, gaya hidup, masalah yang dihadapi.
    • Behavior: Platform favorit, kebiasaan online, pola pembelian.
  • Tambahkan persona audiens jika memungkinkan, misalnya: “Dita, 24 tahun, fresh graduate yang ingin berkarier di digital marketing.”

3. Tetapkan Tolak Ukur Keberhasilan (KPI) dalam Tiap Konten

Agar campaign bisa dievaluasi, penting untuk menetapkan Key Performance Indicators (KPI).

Ini membantu freelancer atau tim konten memahami ekspektasi perusahaan.

Cara menuliskannya:

  • Tentukan tujuan utama, misalnya:
    • Meningkatkan jumlah klik ke halaman produk sebanyak 30%.
    • Mendapatkan minimal 1.000 views dalam 1 minggu.
  • Jelaskan bagaimana hasil akan diukur: melalui Google Analytics, CTR, jumlah leads, engagement, dll.

4. Tambahkan Arahan Visual

Visual dapat memperkuat pesan konten.

Dalam blog maupun media sosial, desain visual menentukan apakah audiens akan tertarik untuk membaca lebih lanjut.

Cara menuliskannya:

  • Jelaskan jenis visual yang dibutuhkan: infografis, foto lifestyle, ilustrasi, dll.
  • Sertakan referensi atau mood board: “Gunakan desain dengan tone biru navy dan tipografi sans-serif.”
  • Cantumkan ukuran, format file, dan platform tempat konten akan diunggah (misalnya untuk Instagram, blog, atau YouTube thumbnail).

5. Tentukan Tenggat Waktu yang Jelas

Deadline adalah bagian penting dalam content brief agar semua pihak bisa menyusun jadwal kerja yang sesuai.

Cara menuliskannya:

  • Gunakan format seperti ini:
    • Brief dikirim: 1 Juni 2025
    • Draft pertama: 5 Juni 2025
    • Final revisi: 7 Juni 2025
    • Tanggal publish: 10 Juni 2025
  • Jelaskan jika ada revisi selanjutnya atau persetujuan lain dari stakeholder tertentu.

Manfaat Konten Brief untuk Kesuksesan Campaign

Menurut Topic Seed, berikut beberapa manfaat merancang content brief secara menyeluruh:

  • Memberikan panduan yang jelas kepada marketer
  • Memastikan pesan brand tersampaikan secara konsisten
  • Revisi bisa diminimalkan karena brief menyediakan fondasi awal yang jelas.
  • Dengan content brief, proses kreatif menjadi lebih efisien dan terarah
  • Meminimalisir miskomunikasi antar stakeholder

Penutup

MTanpa content brief yang tepat, konten kamu bisa keluar jalur dari strategi marketing yang telah dirancang.

Dengan dokumen ini, semua pihak yang terlibat memiliki panduan kerja yang jelas dan terarah.

Jika kamu seorang fresh graduate yang ingin meningkatkan keterampilan agar lebih cepat mendapatkan pekerjaan atau menambah nilai pada CV, mengikuti program bootcamp bisa menjadi pilihan yang tepat.

Salah satunya adalah bootcamp dari Rocket Digital Academy. Yuk, kunjungi websitenya sekarang, agar tahu jadwal bootcamp mana yang sedang buka!

Penulis: Meilanda A.P