
Apa Itu Konten ASMR?
Konten ASMR adalah jenis konten digital yang dirancang secara khusus untuk merangsang Autonomous Sensory Meridian Response
ASMR yaitu reaksi fisiologis berupa sensasi “tingles” atau geli menyenangkan yang biasanya dimulai dari area kepala, leher, lalu menjalar ke seluruh tubuh.
Sensasi ini bersifat sangat personal, menenangkan, dan sering dikaitkan dengan rasa nyaman atau rileks.
Apa Itu ASMR Sebagai Respons Sensorik?
ASMR bukan hanya bentuk hiburan visual dan auditori, melainkan sebuah respons neurologis alami yang dipicu oleh rangsangan tertentu.
Rangsangan ini disebut “trigger” dan dapat berupa suara tertentu, gerakan lambat, atau visual yang detail dan menenangkan.
Apa Itu Elemen Umum dalam Konten ASMR?
- Audio Detil Berkualitas Tinggi
Biasanya menggunakan binaural microphone untuk menciptakan efek 3D yang imersif — seolah penonton mendengar suara dari kanan atau kiri secara langsung.
- Visual yang Lambat dan Presisi
Gerakan tangan, mimik wajah, atau objek yang dipindahkan dengan perlahan dan penuh perhatian sangat penting dalam menciptakan efek relaksasi.
- Situasi yang Intim dan Personal
Banyak video ASMR menggunakan pendekatan role-play, seperti seolah-olah penonton sedang berada di sesi perawatan, spa, atau sedang dirias.
- Trigger Umum:
- Bisikan pelan (whispering)
- Suara ketukan (tapping) pada permukaan keras
- Suara gesekan (scratching)
- Suara kunyahan atau makan (eating sounds)
- Gerakan menyisir rambut, merapikan pakaian, atau membuka kemasan
Tujuan Dibuatnya Konten ASMR
Awalnya, konten ASMR dibuat untuk membantu mengurangi stres, membantu tidur, serta memberikan ketenangan emosional.
Namun, karena efek relaksasi dan keterikatan personal yang tinggi, konten ini mulai diadaptasi oleh brand dan marketer sebagai bentuk pendekatan yang lebih intim dan emosional terhadap audiens.
Baca juga: What is ASMR video and how to make it?
Alasan Mengapa Konten ASMR Disukai Banyak Orang
Banyak orang memilih konten ASMR untuk alasan berikut:
- Memberi efek relaksasi dan membantu mengurangi stres.
- Menciptakan sensasi “tingles” yang membuat tubuh dan pikiran terasa lebih rileks.
- Membantu tidur dan mengatasi gangguan insomnia.
- Memenuhi kebutuhan psikologis akan perhatian melalui interaksi personal dalam video.
- Merangsang pelepasan dopamin, hormon kebahagiaan.
Inspirasi Konten ASMR yang Bisa Diadaptasi Brand
1. ASMR Spa dan Pijat Kepala
Jenis konten ini menonjolkan suasana rileks dengan suara dan visual perawatan kulit kepala, cocok untuk brand di bidang kecantikan dan wellness.
2. Mukbang ASMR dengan Suara Makanan
Menggabungkan tren mukbang dan ASMR, jenis konten ini memanfaatkan suara kunyahan dan interaksi personal untuk menciptakan efek sensorik menyenangkan.
Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan atau Menghindari Konten ASMR?
Gunakan ASMR Ketika:
- Produk memiliki elemen sensorik kuat seperti makanan atau skincare.
- Tujuan kampanye adalah menciptakan pengalaman mendalam dan tenang.
- Target audiens Anda menyukai atau terbuka terhadap format ASMR.
- Brand bergerak di bidang kesehatan, wellness, atau relaksasi.
Hindari ASMR Jika:
- Target pasar tidak familiar atau kurang nyaman dengan ASMR.
- Produk Anda tidak melibatkan pengalaman sensorik, seperti layanan finansial.
- Anda butuh konten dengan respons cepat dan langsung, bukan jangka panjang.
ASMR dalam Dunia Digital dan Marketing: Strategi Sensorik yang Meningkatkan Koneksi Emosional
1. ASMR: Dari Hiburan Jadi Alat Pemasaran Sensorik
Awalnya, konten ASMR populer di kalangan kreator YouTube sebagai bentuk hiburan personal untuk membantu tidur atau mengurangi stres.
Namun seiring berkembangnya tren video marketing, ASMR mulai dimanfaatkan oleh brand sebagai strategi pemasaran emosional.
Ini karena ASMR melibatkan unsur suara dan visual yang mampu menimbulkan sensasi fisik dan emosional, menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan audiens.
2. Menarik Perhatian Lewat Pendekatan yang Tidak Agresif
Berbeda dari iklan tradisional yang bersifat persuasif dan kadang terlalu “memaksa”, konten ASMR bersifat halus, perlahan, dan tidak mengganggu. Misalnya:
- Suara membuka kemasan produk dengan pelan
- Bisikan informasi produk secara lembut
- Visual gerakan tangan saat merias wajah menggunakan produk brand tertentu
Pendekatan ini membuat audiens nyaman dan tidak merasa sedang dijual sesuatu secara langsung, tapi tetap menyerap pesan brand.
Efeknya, mereka lebih reseptif terhadap pesan yang disampaikan.
3. Menciptakan Pengalaman Emosional dan Personal
ASMR menciptakan pengalaman yang sangat personal dan immersive.
Misalnya, ketika seseorang menyaksikan video “role-play” ASMR seperti perawatan wajah atau hair spa, mereka merasa sedang diperlakukan langsung oleh sang kreator
Seolah mereka hadir di situasi tersebut.
Brand dapat memasukkan produk dalam skenario seperti ini, sehingga konsumen tidak hanya tahu fungsinya, tapi juga merasakan kenyamanan emosional dari penggunaannya.
Ini menjadikan brand lebih dari sekadar produk — tapi bagian dari momen tenang mereka.
4. Meningkatkan Engagement Audiens
Konten ASMR memiliki karakteristik yang membuat penonton lebih betah menonton hingga selesai:
- Irama lambat dan menenangkan
- Kualitas suara jernih dan fokus
- Narasi atau aktivitas sederhana namun detail
Efeknya, waktu tonton (watch time) meningkat — sebuah metrik penting dalam algoritma media sosial seperti YouTube, Instagram Reels, dan TikTok.
Penonton cenderung memberikan komentar atau berbagi konten karena merasakan kedekatan emosional, bukan sekadar informasi teknis produk.
5. Memicu Ingatan Emosional & Brand Recall
Pengalaman sensorik memiliki kekuatan besar dalam membentuk memori jangka panjang.
Ketika seseorang merasa rileks atau tenang karena konten ASMR yang menggunakan produk tertentu
Otak mereka mengaitkan perasaan tersebut dengan brand tersebut. Ini menciptakan:
- Brand recall yang lebih kuat: Konsumen lebih mudah mengingat brand ketika mereka mencari produk serupa.
- Kecenderungan memilih ulang: Karena produk yang mereka lihat diasosiasikan dengan kenyamanan atau ketenangan.
- Peningkatan kepercayaan terhadap brand: Karena pendekatan konten terasa tulus dan tidak memaksa.
Studi Kasus Singkat: Brand yang Berhasil Gunakan ASMR
- Lush Cosmetics: Membuat konten ASMR dengan visual pembuatan sabun/bomb mandi sambil merekam suara air dan gelembung yang menenangkan.
- Taco Bell: Meluncurkan iklan ASMR dengan suara keripik renyah dan deskripsi tekstur makanan.
- IKEA: Membuat video ASMR room tour dengan narasi pelan dan suara furnitur disentuh lembut — menonjolkan kenyamanan dan ketenangan rumah.
Sehingga ASMR bukan hanya tren konten viral — tapi alat komunikasi emosional yang sangat efektif dalam digital marketing.
Pendekatannya yang menenangkan, personal, dan penuh nuansa membantu brand menciptakan koneksi mendalam dengan konsumen, membedakan diri dari kompetitor, dan meningkatkan loyalitas audiens jangka panjang.
Kalau kamu tertarik mengembangkan kampanye konten yang menggabungkan sensorik, storytelling, dan strategi digital secara terarah
Kamu bisa langsung konsultasi gratis dengan tim ahli kami di Rocket Digital Agency. 🚀
Penulis: Meilanda A.P