
Apa Itu Ad Copy?
Ad copy adalah teks atau narasi yang digunakan dalam sebuah iklan untuk membujuk audiens agar melakukan tindakan tertentu
Misalnya membeli produk, mendaftar layanan, mengunduh aplikasi, atau mengunjungi halaman website tertentu.
Secara sederhana, ad copy adalah bagian teks dari sebuah iklan yang berfungsi menyampaikan pesan promosi secara persuasif.
Ad copy tidak sekadar memberi informasi, tetapi juga menggerakkan emosi dan mendorong aksi, atau dalam dunia marketing disebut dengan conversion.
Apa Itu Fungsi Utama Ad Copy?
- Menarik perhatian audiens
- Di tengah banyaknya iklan yang bersaing memperebutkan perhatian pengguna, ad copy harus bisa mencuri perhatian sejak awal—terutama melalui headline yang kuat dan relevan.
- Menjelaskan manfaat produk atau layanan
- Ad copy menjabarkan fitur dan manfaat utama dari produk, termasuk unique selling proposition (USP), yaitu keunggulan yang membedakan produk dari kompetitor.
- Menggerakkan audiens untuk bertindak
- Tindakan yang dimaksud bisa beragam, seperti klik iklan, isi formulir, daftar sekarang, hingga langsung melakukan pembelian. Oleh karena itu, ad copy harus disertai call-to-action (CTA) yang jelas dan menarik.
Apa Itu Karakteristik Ad Copy yang Baik?
Ad copy yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Relevan: Menyesuaikan isi dengan kebutuhan dan minat target audiens.
- Jelas dan padat: Menyampaikan pesan secara langsung tanpa bertele-tele.
- Emosional: Menggunakan pendekatan emosional yang bisa membangun hubungan dengan audiens.
- Meyakinkan: Dilengkapi dengan bukti atau nilai tambah yang membuat audiens percaya.
- Mendorong aksi: Harus selalu ditutup dengan CTA yang kuat seperti “Beli Sekarang”, “Coba Gratis”, atau “Dapatkan Penawaran”.
Bentuk Ad Copy dalam Berbagai Media
Ad copy bisa muncul dalam berbagai bentuk media iklan digital:
- Iklan teks di Google Ads
Contoh: “Butuh sepatu lari terbaik? Diskon hingga 50% hari ini!” - Caption dalam iklan media sosial
Contoh: “Kulit glowing dalam 7 hari? Temukan rahasianya di sini! ✨ #SkincareRoutine” - Banner atau display ads
Biasanya berisi headline singkat dan penawaran terbatas. - Iklan video
Narasi dalam iklan video juga dikategorikan sebagai ad copy, hanya saja disampaikan secara audio-visual. - Email marketing
Judul email (subject line) dan isi email termasuk bagian dari ad copy yang harus persuasif agar penerima mau membuka dan membaca.
Mengapa Ad Copy Penting dalam Digital Marketing?
Dalam dunia digital marketing, ad copy adalah ujung tombak komunikasi antara bisnis dan calon pelanggan.
Meskipun desain visual sangat berperan, tekslah yang meyakinkan audiens untuk bertindak. Copy yang kuat dapat meningkatkan:
- Click-through rate (CTR)
- Conversion rate
- Brand awareness
- Engagement pengguna
Apa Itu Elemen Penting dalam Ad Copy?
Mengacu pada Being Intelligent, terdapat beberapa elemen utama yang menyusun struktur ad copy, yaitu:
1. Headline
Bagian ini merupakan komponen paling mencolok dalam ad copy.
Headline berfungsi menarik perhatian audiens agar mereka tertarik membaca iklan secara menyeluruh.
2. Sub-headline
Sub-headline memberikan penjelasan tambahan terhadap headline.
Biasanya ditulis dengan ukuran font lebih kecil, tetapi tetap cukup mencolok agar bisa dibaca dengan mudah.
3. Body Copy
Body copy adalah bagian utama dari ad copy.
Di dalamnya terdapat informasi mendalam mengenai produk atau layanan, yang membantu audiens memahami manfaat secara rinci sebelum mengambil keputusan.
4. Caption
Caption merupakan teks singkat yang mengiringi gambar atau ilustrasi.
Meskipun ukurannya kecil, caption mampu menyoroti poin penting yang memperkuat pesan visual.
5. Kotak dan Panel
Elemen ini digunakan untuk menonjolkan informasi penting seperti promo terbatas, diskon spesial, atau fitur unggulan dari produk atau layanan.
6. Slogan dan Logo
Slogan dan logo berfungsi sebagai identitas merek.
Elemen ini membantu audiens mengingat brand dan membedakannya dari kompetitor.
Jenis-Jenis Penggunaan Ad Copy dalam Digital Marketing
Dalam strategi digital marketing, ad copy hadir dalam berbagai format sesuai dengan kanal distribusi iklan yang digunakan.
Setiap format memiliki karakteristik dan teknik penulisan yang berbeda. Berikut penjelasannya secara rinci:
1. Social Media Ads
Ad copy pada media sosial adalah teks iklan yang menyertai visual (gambar atau video) dalam platform seperti:
- TikTok
Karakteristik:
- Singkat dan emosional: Harus langsung menyentuh emosi atau minat audiens karena durasi perhatian pengguna media sosial sangat pendek.
- Mengandung CTA yang eksplisit: Seperti “Swipe up”, “Klik tautan di bio”, atau “Beli sekarang”.
- Sering disesuaikan dengan gaya bahasa audiens target: Misalnya penggunaan emoji, bahasa santai, atau gaya storytelling yang relevan.
Fungsi Strategis:
- Meningkatkan engagement (like, comment, share)
- Mendorong traffic ke landing page atau toko online
- Meningkatkan awareness dan interaksi terhadap brand
baca juga: Social media marketing: What it is and how to build your strategy
2. Display Ads
Display ads adalah iklan visual yang muncul di berbagai situs web dalam bentuk:
- Banner horizontal
- Sidebar ads
- Interstitial pop-up ads
Karakteristik:
- Visual lebih dominan, namun ad copy tetap krusial
- Harus komunikatif dalam ruang teks terbatas
- Biasanya terdiri dari headline utama, subheadline, dan CTA
Fungsi Strategis:
- Menarik perhatian pengguna saat mereka sedang browsing
- Membangun brand recall melalui desain visual + teks yang repetitif
- Mendorong klik ke halaman produk atau promosi
3. Native Ads
Native ads adalah jenis iklan yang menyatu secara alami dengan konten tempat mereka muncul.
Biasanya terlihat seperti artikel atau konten biasa di media online atau blog, namun sebenarnya bersifat promosi.
Karakteristik:
- Gaya penulisan ad copy menyesuaikan dengan tone editorial media tersebut
- Tidak terlihat seperti iklan mencolok (non-intrusif)
- Menyampaikan pesan promosi secara halus dan edukatif
Fungsi Strategis:
- Memberikan pengalaman membaca yang mulus bagi audiens
- Meningkatkan credibility karena tampil layaknya artikel biasa
- Cocok untuk campaign content marketing + soft selling
4. Search Ads (PPC / SEM Ads)
Search ads adalah iklan berbayar yang muncul di halaman hasil pencarian mesin pencari seperti Google atau Bing.
Karakteristik:
- Berbasis teks sepenuhnya, tidak menyertakan gambar
- Ad copy fokus pada headline dan deskripsi pendek
- Wajib menyisipkan kata kunci (keywords) yang relevan dengan pencarian pengguna
- Harus memiliki CTA langsung seperti “Hubungi Sekarang” atau “Pesan Hari Ini”
Fungsi Strategis:
- Menargetkan pengguna dengan search intent tinggi
- Meningkatkan klik ke website melalui posisi di bagian atas SERP
- Efektif untuk campaign berorientasi konversi seperti e-commerce dan jasa
5. Email Ads
Email ads adalah bentuk promosi yang dikirim melalui email ke kontak pelanggan atau subscriber. Berbeda dari newsletter biasa, ad copy dalam email ads bersifat lebih komersial dan persuasive.
Karakteristik:
- Ad copy dimulai dari subject line (judul email) yang harus menarik dan memancing rasa penasaran
- Di dalam email, biasanya terdapat headline, body copy pendek, CTA, dan visual
- Sering dipersonalisasi berdasarkan nama, preferensi, atau histori interaksi pengguna
Fungsi Strategis:
- Meningkatkan retensi dan loyalty pelanggan
- Memicu repeat purchase atau memperkenalkan penawaran baru
- Menjaga relasi dengan pelanggan secara langsung
Sehingga masing-masing jenis ad copy dalam digital marketing memiliki pendekatan dan gaya penulisan yang berbeda, tergantung media dan perilaku audiens.
Namun, semuanya bertujuan sama: menciptakan pesan yang menggugah audiens untuk mengambil tindakan.
Bagi bisnis yang ingin membuat strategi iklan digital yang efektif, penting untuk tidak hanya memahami jenis-jenis ad copy ini
Tetapi juga mengujinya melalui A/B testing agar hasil yang diperoleh benar-benar maksimal.
Jika kamu ingin menjalankan campaign iklan berbasis ad copy yang optimal, baik di media sosial, Google Ads, maupun email marketing, konsultasikan secara gratis bersama tim Rocket Digital Agency.
Bagaimana Cara Membuat Ad Copy yang Efektif?
Membuat ad copy yang efektif tidak cukup hanya menulis kata-kata promosi.
Diperlukan pemahaman tentang audiens, strategi penulisan yang persuasif, serta kemampuan menyampaikan pesan dengan singkat dan jelas.
Berikut ini adalah panduan detailnya:
1. Kenali Target Audiens Secara Mendalam
Sebelum menulis ad copy, kamu harus tahu siapa yang kamu ajak bicara. Buat buyer persona, yaitu gambaran karakter pelanggan ideal, yang mencakup:
- Usia, jenis kelamin, pekerjaan
- Hobi dan kebiasaan online
- Masalah atau kebutuhan yang mereka hadapi
- Bahasa yang mereka gunakan
🎯 Contoh:
Jika kamu menjual skincare untuk remaja, gunakan bahasa santai dan relevan
2. Fokus pada Manfaat, Bukan Sekadar Fitur
Jangan hanya menjelaskan fitur produk. Jelaskan manfaat nyata yang bisa dirasakan pengguna.
🚫 Salah: “Produk ini mengandung Vitamin C 10%.”
✅ Benar: “Kulitmu lebih cerah dalam 7 hari dengan kekuatan Vitamin C 10%!”
📝 Tips: Pikirkan: “Apa untungnya bagi konsumen?” Setiap fitur harus dikaitkan dengan manfaat.
3. Tawarkan Solusi atas Masalah Pelanggan
Orang membeli produk karena mereka ingin mengatasi masalah. Maka, ad copy yang bagus sebaiknya langsung menjawab kebutuhan mereka.
💡 Contoh: “Sulit bangun pagi untuk olahraga? Alat ini bisa bantu kamu olahraga dari rumah tanpa repot!”
4. Gunakan CTA (Call-to-Action) yang Kuat dan Jelas
CTA adalah ajakan langsung yang mengarahkan audiens untuk melakukan tindakan. Gunakan kata kerja aktif, spesifik, dan berorientasi aksi.
📌 Contoh CTA yang bagus:
- “Beli Sekarang & Hemat 20%!”
- “Coba Gratis Hari Ini”
- “Daftar Sekarang – Slot Terbatas!”
5. Pelajari dan Bandingkan dengan Kompetitor
Lihat bagaimana kompetitor menulis ad copy. Analisis gaya bahasanya, penawaran yang mereka buat, dan CTA-nya. Jangan meniru mentah-mentah, tapi ambil elemen yang berhasil dan sesuaikan dengan brand kamu.
🔍 Tips: Gunakan tools seperti Meta Ads Library atau Google Ads Transparency Center untuk melihat contoh iklan dari brand lain.
6. Gunakan Kata Kerja Ajakan yang Aktif
Kalimat aktif lebih kuat dan menggugah emosi. Hindari kalimat pasif yang terasa lemah.
🟢 Kata kerja ajakan yang bisa digunakan:
- Temukan
- Jelajahi
- Dapatkan
- Ubah
- Rasakan
- Mulai
7. Sertakan Data dan Statistik
Angka membuat pesan lebih kredibel dan meyakinkan. Gunakan data untuk mendukung klaim kamu.
📊 Contoh:
- “Sudah 15.000 pelanggan puas dalam 3 bulan terakhir!”
- “97% pengguna kami merasakan perubahan hanya dalam 2 minggu.”
8. Perhatikan Desain & Tampilan Visual
Meskipun fokusnya pada teks, ad copy tidak bisa dipisahkan dari elemen visual.
💡 Pastikan:
- Tulisan terbaca jelas di semua perangkat
- Kombinasi warna tidak membuat mata lelah
- Visual mendukung pesan ad copy, bukan mengalihkan perhatian
9. Lakukan A/B Testing
A/B testing berarti menguji dua versi ad copy untuk melihat mana yang lebih efektif. Ubah elemen seperti headline, CTA, atau gaya bahasa, lalu bandingkan hasilnya (CTR, conversion rate, dll).
🧪 Contoh pengujian:
- Versi A: “Dapatkan Promo Hari Ini!”
- Versi B: “Belanja Sekarang & Hemat 25%!”
10. Buat Sederhana dan Mudah Dipahami
Ad copy yang terlalu panjang dan rumit membuat audiens bingung atau malas membaca. Gunakan kalimat pendek, hindari jargon teknis, dan langsung ke intinya.
📝 Tips:
- Batasi 2–3 kalimat per paragraf
- Gunakan bullet point jika perlu
- Hindari kata-kata bertele-tele
Menulis ad copy yang efektif bukan hanya soal menulis kata-kata yang bagus, tetapi memahami apa yang membuat audiens tertarik dan mau mengambil tindakan.
Mulailah dari mengenali targetmu, tawarkan solusi, dan uji versi terbaiknya!
Semoga dengan adanya artikel ini, dapat membuat kalian semua paham mengenai Apa Itu Ad Copy!
Penulis: Meilanda A.P