
Di tahun 2025, tren konten sosial media ads untuk agensi dan bisnis semakin berkembang pesat seiring dengan perubahan perilaku pengguna, perkembangan AI, serta meningkatnya ekspektasi audiens terhadap kualitas dan relevansi iklan. Baik agensi maupun bisnis yang ingin tetap relevan dan kompetitif, harus memahami jenis konten seperti apa yang menarik perhatian dan mampu mendorong aksi nyata dari audiens.
Berikut ini adalah beberapa tren konten sosial media ads yang diprediksi akan mendominasi strategi pemasaran digital di tahun 2025:
1. Konten Video Short-Form Tetap Jadi Juara!
Format video pendek seperti Reels, TikTok, dan YouTube Shorts akan terus mendominasi. Konsumen kini lebih suka mengonsumsi informasi secara cepat, padat, dan menarik dalam durasi kurang dari 60 detik. Oleh karena itu, brand perlu membuat konten ads yang “langsung ke poin”, penuh visual menarik, dan diselingi storytelling singkat yang kuat.
Tips:
- Gunakan hook dalam 3 detik pertama.
- Tambahkan caption auto-play untuk aksesibilitas.
- Sertakan CTA jelas di akhir video.
2. User-Generated Content (UGC) untuk Meningkatkan Kredibilitas
UGC masih menjadi strategi efektif karena audiens lebih percaya pada review nyata daripada pesan brand yang terlalu “jualannya terasa”. Bisnis bisa bekerja sama dengan micro-influencer atau pelanggan setia untuk membuat konten testimonial, tutorial, atau unboxing.
Keunggulan UGC:
- Terlihat lebih autentik dan relatable.
- Menekan biaya produksi konten.
- Meningkatkan engagement karena terasa personal.
3. Konten Interaktif: Polling, Kuis, dan Swipe Ads
Di tahun 2025, iklan yang hanya satu arah makin ditinggalkan. Audiens ingin merasa dilibatkan. Maka dari itu, social media ads yang menyertakan polling, kuis, atau konten interaktif lain (misalnya swipe untuk “pilih produk favoritmu”) akan mendapatkan performa lebih baik.
Platform seperti Instagram dan TikTok kini juga mendukung fitur interaktif ini untuk iklan berbayar.
4. AI-Generated & Personalized Ads
Berkat kemajuan teknologi AI, kini brand dapat membuat iklan yang lebih personal dengan menyesuaikan isi konten berdasarkan preferensi pengguna. Misalnya, menampilkan produk yang paling sering dilihat audiens atau mengubah headline iklan berdasarkan lokasi dan minat.
Tren ini akan membuat konten iklan terasa lebih “bicara langsung” ke tiap individu, bukan satu iklan untuk semua.
5. Konten Edukatif yang Menghibur (Edu-Entertaining)
Tren ini cocok untuk agensi maupun bisnis yang ingin membangun brand authority tanpa terasa menggurui. Konten edukatif yang dikemas dengan gaya humor, visual unik, atau storytelling ringan akan lebih mudah dicerna dan dibagikan ulang oleh audiens.
Contoh:
- “5 kesalahan umum saat pakai skincare + cara benarnya!”
- “Kenapa iklan kamu boncos? Ini alasan nyatanya…”
6. Estetika Visual Minimalis & Soft Color
Dari sisi visual, tahun 2025 menekankan pada desain minimalis dengan warna-warna lembut. Hal ini membuat konten lebih enak dilihat, tidak memicu kelelahan mata, dan cenderung membuat audiens berhenti scroll untuk memperhatikan.
Estetika ala Pinterest dan clean branding akan tetap populer, terutama untuk segmen perempuan muda.
7. Live Shopping dan Ads yang Terintegrasi Real-Time
Live commerce semakin meroket, terutama di platform seperti TikTok dan Instagram.
Brand kini bisa memanfaatkan momen live untuk langsung mempromosikan produk dengan fitur belanja terintegrasi. Konten ads yang mendorong audiens datang ke sesi live juga akan menjadi bagian penting strategi tahun ini.
8. Storytelling Personal dari Brand & Founder
Masyarakat kini makin menyukai brand yang punya cerita dan nilai. Karena itu, banyak ads kini mengangkat kisah personal dari founder, behind the scenes proses produksi, hingga nilai-nilai yang diyakini brand.
Konten seperti ini mendorong emotional connection yang lebih kuat.
9. Social Proof & Review dalam Bentuk Carousel Ads
Carousel ads yang berisi ulasan pelanggan, rating, atau studi kasus akan lebih banyak digunakan. Format ini memungkinkan audiens melihat beberapa keunggulan atau review secara visual dalam satu iklan. Sangat efektif untuk bisnis jasa atau produk dengan proses konversi lebih panjang.
10. Local-Culture-Based Content
Konten ads yang relevan secara lokal—menggunakan bahasa, kebiasaan, atau momen budaya setempat—terbukti mampu meningkatkan CTR dan konversi.
Di Indonesia, konten yang mengangkat tren lokal seperti lelucon khas daerah, bahasa gaul setempat, atau tema Hari Besar Nasional akan semakin banyak digunakan di 2025.
🚀 Siap Upgrade Konten Iklan Bisnismu di 2025?
Menyesuaikan tren konten sosial media ads bukan sekadar ikut-ikutan, tapi langkah strategis untuk memastikan bisnis atau klienmu tetap kompetitif.
Kalau kamu ingin tahu strategi apa yang paling cocok untuk brand kamu, Rocket Digital Agency siap bantu!
Baca juga: 10 Examples of Instagram Ads Every Brand Should See
💬 Konsultasi gratis sekarang
Penulis: Meilanda A.P