
Kesalahan menggunakan jasa sosial media advertising bukan cuma soal teknik pemasangan iklan yang salah.
Banyak hal lain di balik layar yang bisa membuat strategi digital marketing kamu gagal, bahkan ketika kamu sudah bekerja sama dengan agensi profesional.
Penting untuk memahami bahwa menggunakan jasa agensi tidak serta merta menjamin hasil maksimal—terutama jika dari pihak brand masih melakukan beberapa kesalahan berikut ini
1. Brand Tidak Memiliki Tujuan yang Spesifik
Sudah disebutkan sebelumnya, tapi ini penting: jangan hanya bilang “ingin meningkatkan penjualan” tanpa angka atau target yang jelas.
Tanpa arah yang terukur, strategi akan berjalan tanpa fokus.
2. Brand Tidak Paham Dasar-Dasar Iklan Digital
Beberapa brand terlalu bergantung sepenuhnya pada agensi dan tidak mencoba memahami cara kerja platform iklan seperti Meta Ads, TikTok Ads, atau Google Ads.
Akibatnya, komunikasi antara klien dan agensi jadi tidak nyambung dan proses evaluasi pun lambat.
Solusi: Luangkan waktu untuk memahami dasar-dasar seperti istilah reach, engagement rate, CPC, atau conversion rate. Ini akan bantu kamu lebih paham laporan dan strategi yang dibahas oleh agensi.
3. Budget Tidak Sesuai Target
Ingin hasil besar, tapi budget sangat terbatas.
Misalnya ingin mendapatkan 10.000 followers baru dalam sebulan dengan budget Rp500.000. Ini tidak realistis dan membuat agensi kesulitan membuat strategi yang masuk akal.
Solusi: Diskusikan ekspektasi dan kemampuan budget sejak awal agar strategi bisa disesuaikan.
4. Brand Tidak Konsisten dalam Branding
Jika akun sosial media kamu tidak memiliki tone visual dan suara yang konsisten, iklan pun jadi kurang berdampak.
Audiens jadi bingung, ini sebenarnya brand seperti apa sih?
Solusi: Pastikan agensi memiliki panduan brand-mu: warna, gaya bahasa, font, jenis konten, hingga audiens persona. Branding yang solid akan meningkatkan efektivitas iklan.
5. Ekspektasi Viral dalam Semalam
Ingin semua konten jadi viral dalam waktu cepat adalah ilusi yang sering memicu kekecewaan.
Padahal, viral bukan strategi—itu bonus. Fokus utama adalah menciptakan konten dan kampanye yang konsisten dan sustainable.
6. Brand Tidak Mengevaluasi Data
Sudah punya laporan performa dari agensi, tapi tidak pernah dibaca atau dianalisis. Data justru jadi senjata utama untuk evaluasi, testing, dan perbaikan iklan.
Solusi: Jadwalkan waktu rutin untuk mengevaluasi laporan performa. Tanyakan ke agensi tentang apa yang bisa ditingkatkan dari data tersebut.
7. Mengganti Strategi Terlalu Sering
Beberapa brand terlalu cepat bosan dan mengubah strategi setiap minggu tanpa memberi waktu bagi kampanye berjalan.
Akibatnya, tidak ada hasil yang benar-benar bisa dievaluasi.
Solusi: Setiap strategi butuh waktu. Pastikan kamu dan agensi menyepakati jangka waktu eksperimen minimal 1–3 bulan.
🚀 Konsultasi Gratis Bareng Rocket Digital Agency!
Menghindari kesalahan-kesalahan ini bisa mempercepat pertumbuhan bisnismu secara online. Jangan biarkan budget terbuang percuma hanya karena salah arah strategi.
Rocket Digital Agency hadir sebagai partner strategis yang bisa kamu andalkan—dari pembuatan konten, targeting audiens, hingga optimalisasi performa iklan.
Semoga dengan ada artikel ini kalian dapat memahami mengenai “Kesalahan menggunakan jasa sosial media advertising“
Baca juga: Social media advertising: How effective are ads on social media?
💬 Konsultasi GRATIS sekarang!
Penulis: Meilanda A.P